Prabowo Targetkan Pembangunan Jalur Kereta Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi

   Humas Pemkab Wajo 05 Nov 2025, Nasional, 31 Views



Jakarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk pengembangan infrastruktur transportasi massal nasional, termasuk pembangunan jalur kereta api lintas pulau atau Trans-Sumatra, Trans-Kalimantan, dan Trans-Sulawesi. Pernyataan ini disampaikan Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Senin (4/11).

“Kereta api kita akan kita perbesar di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Karena dengan kereta api, biaya logistik akan turun, biaya ekonomi akan turun. Kita akan kompetitif, dan kesejahteraan rakyat akan meningkat. Jadi nanti saya kasih petunjuk ke Menko Infrastruktur, rencanakan yang baik. Trans-Sumatra railway, Trans-Kalimantan railway, Trans-Sulawesi railway,” tutur Prabowo.

Prabowo menilai, pembangunan jaringan kereta api memiliki peran strategis dalam menurunkan biaya logistik nasional dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Menurutnya, moda transportasi ini bukan hanya simbol kemajuan, tetapi juga alat pemerataan kesejahteraan rakyat.

“Sesudah itu tentunya kita harus amankan semua kekayaan kita, dan kereta api akhirnya menjadi salah satu faktor membantu rakyat, membantu rakyat menengah dan rakyat bawah. Kalau orang kaya bisa naik pesawat, bisa naik mobil. Rakyat sebagian besar akan merasakan manfaat daripada kereta api,” lanjutnya.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa ia telah menyetujui tambahan 30 rangkaian kereta baru untuk wilayah Jabodetabek, guna meningkatkan kapasitas dan kenyamanan transportasi perkotaan. Ia menegaskan dukungan penuh terhadap rencana investasi Rp5 triliun yang diajukan PT KAI untuk pengadaan rangkaian baru tersebut.

“Beliau mengajukan Rp4,8 T. Saya setujui. Tidak Rp4,8 T, saya setujui Rp5 T. Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat demi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” tegas Prabowo.

Prabowo menargetkan agar proyek penambahan rangkaian ini dapat diselesaikan maksimal dalam waktu satu tahun. Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat optimisme nasional terhadap kemampuan bangsa sendiri.

“Kereta api kita ini tidak kalah dengan kereta api di mana pun. Kalau anak bangsa berbuat yang baik, yang hebat, yang dikagumi bangsa lain, ya kita juga hormati dan kita hargai. Rendah hati boleh, tapi jangan rendah diri,” tutupnya.