Desa Mattirowalie salah satu desa di Kecamatan Maniangpajo kini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan desa menuju desa yang maju dan mandiri.
Selain giatnya melaksanakan pembangunan, desa Mattirowalie juga sedang mengalakkan pertanian dengan sistim Pertanian Terpadu, dengan memanfaatkan lahan-lahan yang tidak produktif menjadi produktif dengan menanami berbagai jenis komuditas dalam satu kawasan.
“Saat ini desa Mattirowalie sedang giat-giatnya melakukan pembangunan. Selain pembangunan infrastruktur, kami juga menggalakkan pertanian dengan sistim Pertanian Terpadu yaitu, memanfaatkan Lahan yang tidak produktif menjadi produktif, " Siara Barang, Kepala Desa Mattirowalie Di Anabanua (9/10/2020).
Dilanjutkannya, di desa Mattirowalie ini ada sejumlah lahan yang dijadikan kawasan pengembangan pertanian terpadu. Salah satunya adalah lahan yang dikelolah H. Amin.
Di lahan seluas 40 are, pensiunan PNS ini mengembangkan komoditas sayur-sayuran, diantaranya Cabe Rawit dan Sayur Kangkung sebagai tanaman sisipan, sementara yang menjadi komoditas utama adalah tanaman padi.
Selain itu, di lahan ini pula digunakan sebagai lahan pemeliharaan ikan. Menurutnya metode pertanian tumpang sari ini sangat menguntungkan secara ekonomi karena dalam satu musim tanam dapat mengembangkan beberapa komoditas secara bersamaan.
"Untuk langka selanjutnya, kami akan mengembangkan pola peternakan di lahan ini, selain untuk meningkatkan produksi, kotoran dari ternak nantinya akan menjadi pupuk bagi tanaman yang ada di sini. Jadi selain meningkatkan produksi bisa juga menekan biaya produksi, "ujar H. Amin.
Sementara itu, Bupati Wajo, H. Amran Mahmud saat meninjau kawasan pertanian terpadu ini beberapa waktu lalu merespon positif pola pertanian terpadu dalam satu kawasan.
Menurutnya pola pertanian semacam ini sangat baik untuk dikembangkan karena bisa meningkatkan pendapatan petani.
"Diharapkan pengembangan pola pertanian terpadu dalam satu kawasan ini dapat mendokrak pendapatan petani sekaligus mampu menekan biaya produksi. Kami sangat merepon upaya pengembangan pola pertanian semacam ini, "ujarnya. (Eddy - Humas)