1. Home
  2. Berita

  3. Ini Pemenang Sayembara Desain Logo Hari Jadi Wajo Ke-623

Ini Pemenang Sayembara Desain Logo Hari Jadi Wajo Ke-623

   Admin Wajokab Rabu, 16 Mar 2022, 18:25:55 WITA (1608 kali dibaca)


WAJO - Sayembara desain logo Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 menemukan pemenangnya. Berikut juara satu, peringkat kedua, dan peringkat ketiga.

Bersaing bersama 253 logo dari seluruh peserta--baik dari Sulawesi Selatan maupun luar provinsi--milik Aswin dengan nama akun Instagram @opadheny menjadi juara satu dan berhak mengantongi hadiah uang tunai Rp5 juta.

Kemudian, akun @dimensiforyou yang belum mengonfirmasi nama lengkapnya meraih peringkat kedua dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp1,5 juta. Sementara, peringkat ketiga adalah Nur Effendy dengan akun ig @noereffendy dan mendapatkan hadiah dari Rp1 juta. Hadiah dipersembahkan oleh sponsor tunggal yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sengkang.

Pengumuman pemenang logo disampaikan pada rapat koordinasi (rakor) pemantapan persiapan pelaksanaan peringatan HJW ke-623 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Wajo, Rabu (16/3/2022).

Sekretaris panitia sayembara, Andi Yasman Ampa, menjelaskan bahwa pelaksanaan sayembara ini dibuka pada 4 Maret 2022 dan ditutup pada tanggal 13 Maret 2022 atau berlangsung 10 hari.

"Kami atas nama panitia menyampaikan permohonan maaf karena harusnya tanggal 14 Maret lalu kita sudah umumkan tiga besar dan 15 Maret untuk pengumuman logo terbaik. Namun, karena jumlah logo yang masuk cukup banyak dan bagus-bagus semua sehingga kita baru bisa mengumumkan hari ini sekaligus logo terbaik 1, 2, dan 3," ucapnya.

Kasubag Protokol Bagian Prokopim Setda Wajo ini menyampaikan para dewan juri adalah kalangan profesional. "Kita ingin betul-betul mendapatkan logo yang terbaik untuk HJW ke-623 tahun ini sesuai dengan tema sayembara 'Bangkit, Maju, dan Sejahtera Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Wajo'," ucapnya.

Alumnus IPDN ini juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi dari semua peserta yang menciptakan logo dengan kreativitas masing-masing, terutama partisipasinya dalam meramaikan dan menyemarakkan HJW ke-623. 

"Semua logo yang teman-teman ajukan itu bagus semua. Cuma karena ini lomba, maka kita harus menetapkan juara 1, 2, dan 3 sebagaimana syarat dan ketentuan yang tercantum pada pengumuman sayembara," ujarnya.

Sementara, Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pimpinan BNI Cabang Sengkang selaku sponsor tunggal pada pelaksanaan sayembara ini. 

"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pimpinan BNI Cabang Sengkang. Sangat luar biasa karena menjadi sponsor tunggal pada sayembara logo HJW ke-623. Ini merupakan wujud nyata bahwa meskipun di masa pandemi dengan segala keterbatasan. Dengan bersinergi kita masih tetap bisa menghasilkan sesuatu yang membanggakan," terang Ketua PMI Wajo ini.

Amran Mahmud juga mengapresiasi kepada seluruh peserta yang sudah mendaftarkan logo dan berpartisipasi pada sayembara ini. "Kami juga sangat mengapresiasi ketua bersama para panitia pelaksana atas upayanya sehingga sayembara ini bisa terlaksana dengan baik," ucapnya.

Diketahui, Aswin yang ditetapkan sebagai juara satu merupakan peserta dari Kabupaten Luwu. Lalu, peringkat kedua yang belum mengofirmasi nama lengkapnya merupakan peserta dari Kabupaten Wajo, sedangkan Nur Effendy yang ditetapkan sebagai peringkat ketiga peserta dari Kabupaten Sidrap.

Sebagaimana syarat dan ketentuan sayembara bahwa keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Logo yang dinyatakan sebagai pemenang secara sah menjadi milik panitia dan memakainya untuk semua keperluan tanpa adanya kewajiban membayar royalti kepada pemenang. 

Khusus logo pemenang pertama, memiliki makna atau filosofi terkait HJW. Masing-masing, angka 623 yang diambil dari bentuk Saoraja Tenri Bali yang merupakan simbol pesatuan, kemajuan dan kemakmuran masyarakat Wajo. Saoraja pada umumnya dikenal sebagai tempat pertemuan maupun merumuskan berbagai hal, termasuk persoalan budaya, pertanian dan ekonomi. 

Saoraja La Tenri Bali ini tak hanya unik karena kontruksi bangunan, kawasan rumah adat ini dijadikan sebagai pusat pameran budaya, perayaan hari besar dan objek wisata budaya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *